Jumat, 06 Desember 2013

Meningkatkan Kreativitas Belajar Siswa



Belajar mempunyai sifat yang tak terbatas dari segi tempat, waktu, maupun cara. Hal ini harus diperhatikan oleh guru sebagai fasilitator belajar siswa agar tujuan belajar bisa tercapai optimal. Guru sebagai penyelenggara pembelajaran harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik mengenai makna belajar tak terbatas. Guru harus menyadari bahwa cara belajar setiap siswa berbeda-beda. Cara belajar inilah yang biasa disebut kreativitas belajar.
Kreativitas belajar dapat diartikan sebagai kondisi, sikap siswa yang terbuka terhadap pengalaman belajar, fleksibel dan bebas dalam berpikir, sehingga mampu untuk menghasilkan gagasan, mengungkapkan gagasan, dan memecahkan masalah yang lebih efisien dan unik dalam belajar. Siswa dengan kreativitas belajar yang tinggi biasanya tidak akan terpaku dengan apa yang disampaikan guru, namun akan secara aktif belajar dengan cara yang sesuai dengan karakternya.
Perkembangan kreativitas belajar siswa dipengaruhi oleh faktor intern dan ekstern. Faktor intern misalnya: bakat, minat, kemampuan kecerdasan dan sikap. Faktor ekstern diantaranya: lingkungan sekolah, sekolah, atau masyarakat.
Salah satu tujuan pendidikan adalah membentuk sumber daya yang kreatif, sehingga kreativitas belajar dalam dunia pendidikan dirasa telah menjadi kebutuhan siswa. Manusia kreatif tentunya akan lebih mampu mendorong perkembangan suatu bangsa dan negara. Seperti yang diungkapkan oleh Ciputra, "Masa kini dan depan membutuhkan SDM yang kreatif dan inovatif sehingga apa yang dipelajari di sekolah saat ini harus dapat merefleksikan pembangunan SDM-SDM yang unggul dan siap menghadapi perkembangan zaman yang dinamis. Kita harus meninggalkan sesegera mungkin pembelajaran yang hanya berdasarkan memori."
Kreativitas merupakan hasil interaksi dari lingkungan, sehingga kreativitas dapat dikembangkan dan ditingkatkan. Utami Munandar (2009:12) mengungkapkan bahwa seseorang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan dimana ia berada dengan demikian baik perubah di dalam individu maupun di dalam lingkungan dapat menunjang atau dapat menghambat upaya kreatif. Elizabeth Hurlock (1999:11) mengemukakan beberapa faktor yang dapat meningkatkan  kreativitas pada anak, antara lain (1) waktu, (2) kesempatan menyendiri, (3) dorongan, (4) sarana, (5) lingkungan yang merangsang, (6) cara mendidik anak, (7)  kesempatan untuk memperoleh pengetahuan. Oleh karena itu, lingkungan pendidikan yang kondusif akan mampu memunculkan bahkan meningkatkan kreativitas. 
Memang benar bahwa tidak ada satu metode terbaik dalam pembelajaran,  namun guru yang mampu menerapkan strategi pembelajaran yang tepat akan mendorong kreativitas belajar siswa. Di luar pembelajaran, berbagai kegiatan ekstrakurikuler merupakan wadah yang tepat untuk menyalurkan bakat, minat, dan kreativitas siswa sehingga dapat membantu perkembangan kreativitas belajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar